TARBIYAH ISLAMIYAH

TARBIYAH ISLAMIYAH

Pengertian Tarbiyah Islamiyah

Tarbiyah berasal dari kata :

  1. Raba-yarbu : bertambah dan berkembang
  2. Rabiyya-yarba : tumbuh dan berkembang
  3. Rabba-yarubbu : memperbaiki, mengurusi, mengatur, menjaga dan mempersiapkan.

Urgensi Tarbiyah Islamiyah

  1. Membentuk kepribadian islami (syakhsiyah islamiyah) yang ideal

Pribadi islami adalah pribadi yang menjadikan nilai-nilai islam sebagai unsur-unsur pembentuk kepribadiannya, sehingga ia benar-benar mencerminkan keislamannya.

Ciri seorang muslim yang ideal :

  1. Benar akidahnya (salimul akidah)

Hal terpenting bagi setiap muslim adalah kelurusan akidahnya, karena kelurusan akidah inilah yang akan menentukan arah gerak kemana seseorang akan melangkah sehingga secara langsung ia akan melaksanakan syariat islam

  1. Benar ibadahnya (shohilul ibadah)

Ibadah seorang muslim harus benar, yaitu senantiasa niat ikhlas karena Allah semata dan berdasarkan syariat islam.

  1. Kokoh akhlaknya (matinul khuluq)

Kita harus senantiasa menjaga akhlak kita, karena akhlak ini yang akan menentukan arah kehidupan kita. Dan islam telah mengatur setiap perilaku manusia dalam setiap aspek kehidupan ini.

  1. Berwawasan luas (mutsaqoful fikr)

Hal terpenting yang harus dimiliki setiap muslim, sehingga kita sebagai muslim wajib untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu yang lain.

  1. Kuat fisiknya (qowwiyyul jism)

Dengan tubuh yang kuat dan sehatlah kita bisa melaksanakan ibadah dan kewajiban-kewajiban kita dengan baik dan sempurna. Sedangkan jika kondisi badan kira sedang sakit, maka aktivitas-aktivitas kita tidak akan berjalan maksimal.

  1. Mandiri kehidupannya/bisa mencari nafkah (qadirun ‘alal kasbi)

Seorang muslim haruslah bisa kreatif, inovatif dan produktif sehingga ia mampu untuk memenuhi kebutuhan materinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.

  1. Bermanfaat bagi orang lain (nafi’un lighairihi)

Seorang muslim yang bisa menjadi problem solver bukan trouble maker apalagi lari dari permasalahan. Kita harus bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat sekecil apapun.

  1. Menjaga dengan sungguh-sungguh waktunya (harishun ‘ala waqtihi)

Seorang muslim ideal layaknya mampu untuk memanfaatkan dan memelihara waktunya untuk hal-hal yang produktif agar kita terhindar dati kelalaian yang akan membawa kita pada hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat.

  1. Bersunngguh-sungguh mengendalikan hawa nafsu (mujahidun linafsihi)

Diri manusia harus senantiasa dikontrol, agar apa yang dikerjakannya sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam. Tidak menyimpang mengikuti hawa nafsunya belaka.

  1. Teratur segala urusannya (munazham fii syu’unihi)

Seorang muslim hendaknya bisa memberikan yang terbaik untuk islam. Mulai dari diri kita masing-masing, kita harus bisa mencitrakan islam dan salah satu caranya adalah dengan senantiasa memperbaiki diri kita, baik pemahaman terhadap islam sendiri maupun secara fisiknya.

  1. Membentuk jiwa kebersamaan

Melalui tarbiyah islamiyah, maka kita akan dikumpulkan dalam sebuah bentuk kerjasama (amal jama’i), dimana merupakan sebuah amal kerjasama yang akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar jika dibandingkan ketika kita beramal sendiri-sendiri (infiradhi).

  1. Membentuk kepribadian da’i (syakhsiyah da’iyah)

Mencetak seorang muslim menjadi da’i yang memiliki pemahaman yang benar dan luas, iman yang mantap, dan hubungan yang kokoh dengan Allah SWT. Maka ia akan mampu melaksanakan tugas-tugas amal islami dan juga mampu memikul beban serta berani menghadapi resiko.

  1. Mengembangkan potensi individu

Dengan tarbiyah, kekurangan dan kelemahan seorang muslim akan diperbaiki, potensi dan wawasan kita akan ditingkatkan. Sehingga kita akan menjadi pribadi-pribadi yang siap menjadi problem solver dari setiap permasalahan yang ada.

  1. Memberdayarahkan dan mengrahkan potensi individu

Tarbiyah mengarahkan, memfungsikan dan memberdayakan potensi individu sesuai kapasitasnya, sehingga mampu memberikan kontribusi yang riil bagi dakwah , umat, serta tidak ragu untuk berjuang dan berkorban demi tegaknya dinul islam.

Karakteristik Tarbiyah Islamiyah

  1. Integral (syumuliyah)

Kepribadian yang dibentuk adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang kokoh, tahan terhadap segala tantangan hidup dan berguna bagi orang lain. Tarbiyah islamiyah akan menjaga keseimbangan pertumbuhan potensi manusia ( fisik, hati, akal) agar dapat berkembang dengan baik.

  1. Bertahap (mutadarrijah)

Proses pembentukan individu tidak bisa secara instan, tapi butuh proses yang panjang, sehingga harus dilakukan secara bertahap sesuai fase-fase kehidupannya.

  1. Terus-menerus (istimrarriyah)

Tarbiyah islamiyah harus senantiasa dilaksanakan secara terus-menerus untuk memperbaiki setiap kekurangan yang ada pada setiap individu dan menyempurnakan kelebihan yang dimilikinya.

  1. Penuh kesungguhan (jiddiyah)

Kesungguhan ini harus senantiasa dimunculkan dan dijaga, sebab proses tarbiyah akan selalu berjalan sepanjang masa bersama segala rintangan dan hambatan yang akan selalu mengiringinya. Andaikan tarbiyah islamiyah ini dilalui tanpa kesungguhan, niscaya setiap individu akan mudah berguguran. Dan tujuan tarbiyah islamiyah tidak akan tercapai.

Alasan perlunya tarbiyah dari aspek ajaran islam

Rosul mengambil murobi dan da’iyah membimbing umat manusia untuk keluar dari jahiliyah. Ciri-ciri jahiliyah :

ü  Jahl (kebodohan)

ü  Djillah (kehinaan)

ü  Fakr (kekafiran)

ü  Tanafur (penciptaan)

Inti jahiliyah adalah dhalul mubin (kesesatan yang nyata) (3:164). Jalan keluar dari kesesatan adalah tarbiyah atau pembinaan didalamnya diajarkan (2:151) :

ü  Tilawah (membaca atau dibacakan)

ü  Tazkiyah (pembersihan diri)

ü  Ta’limun kitab wal hikmah/ sunah (Al Qur’an dan hadist)

Dengan tarbiyah kita memperoleh nikmat yang dapa mengatur kita menuju khairu ummah (3:110) dengan ciri-ciri :

ü  Ilmu (berpengetahuan)

ü  Izzah (terhormat)

ü  Ghina (kekayaan)

ü  Ukhuwah (persaudaraan)

Urgensi tarbiyah ada 2 :

ü  Hakikat jiwa yang memerluka pembinaan (91: 8-9)

ü  Waqi’ul ummat (kekayaan umat)

Leave a comment